KOMPONEN
ELEKTRONIKA
Berdasarkan butuh atau tidaknya arus listrik ,
komponen listrik di bagi menjadi :
Komponen Aktif
Komponen Pasif
Komponen aktif adalah
jenis komponen elektronika yang memerlukan arus listrik agar dapat bekerja
dalam rangkaian elektronika. Contoh komponen aktif ini adalah Transistor dan IC
juga sensor . Besarnya arus panjar bisa berbeda-beda untuk tiap komponen2 ini.
komponen pasif adalah
jenis komponen elektronika yang bekerja tanpa memerlukan arus listrik. Contoh
komponen pasif adalah resistor, kapasitor, transformator/trafo, dioda dsb.
A. Contoh
Komponen Aktif :
v Transistor
:
Ditemukan oleh W. Sockley , W.H.
Brattain , J. Bardeen dari Amerika Serikat pada tahun 1948 . Transistor terbuat dari bahan germanium dan silicon . Komponen
yang satu ini merupakan komponen dasar dari sebuah mikroprosesornya computer.
Dalam satu mikroprosesor bisa terdapat jutaan bahkan milyaran transistor . Semakin
banyak jumlah transistornya semakin cepat aksesnya. Transistor terbuat dari
germanium dan silicon . Transistor di bedakan menjadi 2 yaitu :
1. Transistor
bipolar
Transistor merupakan komponen dengan 3 kaki, berbeda dengan resistor ataupun kapasitor yang hanya memiliki 2 kaki. Gambar dari sebuah transistor adalah seperti di bawah:
Transistor merupakan komponen dengan 3 kaki, berbeda dengan resistor ataupun kapasitor yang hanya memiliki 2 kaki. Gambar dari sebuah transistor adalah seperti di bawah:
Setiap kaki mempunyai nama
sendiri-sendiri ada emitter(E), collector(C), basis(B).
Fungsi dari masing – masing
elektroda (kaki) yaitu :
Emitter : membangkitkan electron di
dalam transistor
Collector : menarik / menyalurkan
electron – electron keluar dari transistor
Basis : mengendalikan / mengatur aliran
electron dari emitter ke collector
Dan
memasangnya jangan sampai salah, karena akan merusak rangkaian. Transistor
bipolar ada 2 macam ada yang bertipe NPN
dan PNP. Perbedaanya terletak pada kombinasi bahannya. Dan gambarnya :
NPN
: tanda panah arah keluar
PNP
: tanda panah arah ke dalam
Selain
gambar , ada juga perbedaan lainnya yaitu pemberian polaritas bateray :
Transistor PNP Emitter di hubungkan
dengan kutub positif bateray dan colletor di hubungkan dengan kutub negative
bateray . Sedangkan pada transistor NPN , Emitter di hubungkan ke kutub
negative bateray dan collector di hubungkan dengan kutub positif .
Karena transistor mempunyai 3 kaki maka untuk mengetahui kaki-kainya diperlukan teknik khusus atau bisa juga melihat datasheet yang dikeluarkan pabrik pembuatnya.
Fungsinya transistor :
- Sebagai switc otomatis
- Sebagai penguat tegangan dan arus
Karena transistor mempunyai 3 kaki maka untuk mengetahui kaki-kainya diperlukan teknik khusus atau bisa juga melihat datasheet yang dikeluarkan pabrik pembuatnya.
Fungsinya transistor :
- Sebagai switc otomatis
- Sebagai penguat tegangan dan arus
-Sebagai
pembangkit frekuensi
-Sebagai pencampuran frekuensi
-Sebagai
Stabilisator tegangan pada adaptor
Transistor adalah alat semi
konduktor yang dipakai untuk penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung ( switching), stabilisasi tegangan,modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Pada prinsipnya,
suatu transistor terdiri atas dua buahdioda yang disatukan. Agar transistor
dapat bekerja,kepada kaki-kakinya harus
diberikan tegangan,tegangan ini dinamakan
voltag.
Sifat
transistor adalah bahwa antara kolektor dan
emitor akan ada arus(transistor akan
menghantar) bila ada arus basis.Makin besar arus basis makin besar
penghantarnya.
v IC
(Intergrated Circuit )
Jika dibandingkan ukuran peralatan
elektonik zaman dulu dengan peralatan keluaran sekarang pasti perbedaan
ukurannya sangat mencolok. Sebagai contoh, computer pada awal ditemukan
ukurannya sangat besar, tetapi sekarang jauh lebih kecil (laptop) atau ukuran
televisi yang sangat besar sekarang dengan teknologi layer datar maka ukurannya
tinggal beberapa centi saja.
Kemajuan elektronika terjadi karena ditemukannya IC (Integrated Circuit) atau biasa dikenal dengan chip. Bahan untuk membuat IC disebut semikonduktor. Di dalam sebuah chip bisa terdapat beberapa rangkaian dengan jumlah transistor, resistor dan kapasitor yang bisa mencapai ribuan bahkan jutaan. IC dirancang dengan fungsi yang spesifik dan dalam penggunaannya harus di kombinasikan dengan rangkaian tertentu pula. Berikut adalah gambarnya.
Kemajuan elektronika terjadi karena ditemukannya IC (Integrated Circuit) atau biasa dikenal dengan chip. Bahan untuk membuat IC disebut semikonduktor. Di dalam sebuah chip bisa terdapat beberapa rangkaian dengan jumlah transistor, resistor dan kapasitor yang bisa mencapai ribuan bahkan jutaan. IC dirancang dengan fungsi yang spesifik dan dalam penggunaannya harus di kombinasikan dengan rangkaian tertentu pula. Berikut adalah gambarnya.
IC yang berbentuk bulat dan dual in
line, kaki-kakinya diberi bernomor urut dengan urutan sesuai arah jarum jam,
kaki nomor SATU diberikan bertanda titik atau takikan. Setiap IC ditandai
dengan nomor type, nomor ini biasanya menunjukkan jenis IC, jadi bila nomornya
sama maka IC tersebut sama fungsinya. Kode lain menunjukkan pabrik pembuatnya,
misalnya operational amplifier type 741 dapat muncul dengan tanda uA-741,
LM-741, MC-741, RM-741 SN72-741 dan sebagainya.
Jenis IC yang sekarang berkembang
dan banyak digunakan adalah Transistor-Transistor Logic (TTL) dan Complimentary
Metal Oxide Semiconductor (CMOS). Jenis CMOS banyak terdapat di pasaran ialah
keluarga 4000, misalnya 4049, 4050 dan sebagainya. Jenis TTL ditandai dengan
nomor awal 54 atau 74. Prefix 54 menandakan persyaratan militer ialah mampu
bekerja dari suhu -54 sampai 125o C. Sedangkan prefix 74 menandakan persyaratan
komersial ialah mampu bekerja pada suhu 0 sampai 70o C.
Fungsi :penguat suara (audioa
amplifier ), penstabil tegangan (voltage stabilizer )
v Sensor
Beberapa jenis sensor yang banyak
digunakan dalam rangkaian elektronik antara lain sensor cahaya, sensor suhu,
dan sensor tekanan.1)Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solarAdalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik. Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN dengan lapisan P yang transparan. Jika ada cahaya pada lapisan transparan P akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N, jadi menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 0,5 volt per sel pada sinar matahari penuh. Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinar/cahaya seperti pada gambar 1.
Gambar 1. Cahaya pada sel fotovoltaik menghasilkan tegangan
b) Fotokonduktif
Gambar 2.(a) Sel Fotokonduktif ; (b) Cahaya pada sel fotokonduktif mengubah harga resistansi
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan tahanan sel. Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi tinggi. Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang rendah. Seperti terlihat pada gambar 2.
2) Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan :
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk “hot” atau sambungan pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan sambungan referensi. Perbedaan suhu antara sambungan pengukuranmdengan sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai thermocouple.
(a) (b)
Gambar 3. (a)Thermocouple ; (b) Simbol thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi dan dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten melalui pendeteksian tahanan. Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina karena kelinearan, stabilitas dan reproduksibilitas.
(a) (b)
Gambar 4. (a) Detektor suhu tahanan (b) Simbol RTD
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif. Karena suhu meningkat, tahanan menurun dan sebaliknya. Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 % per ³C) oleh karena itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu.
Gambar 5. (a) Thermistor
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)
Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang merasakan (sensor). Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus. Meskipun terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 ³C), tetapi menghasilkan output yang sangat linear di atas rentang kerja.
Sensor suhu IC;
4) Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. kurang ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang.
Daya yang diberikan pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat berubah dan mengubah tahananny. Aplikasi umum-pengukuran tekanan balok
(a) Jenis kawat
(b) Jenis foil
(c) Jembatan pengukur rangkaian Ukuran regangan
Gambar 8. Penggunaan Sensor Tekan pada Pengukur Regangan Kawat
Gambar 9. Contoh Penggunaan Sensor Tekanan
Fungsi : untuk mengubah besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian.
B . Contoh Komponen Pasif :
Ø Resistor
resistor adalah salah satu komponen yang
paling sering digunakan dalam sebuah rangkaian elektronik, seperti rangkaiannya
TV, radio bahkan komputer.
Gambar 1 merupakan gambar resistor:
Gambar 1 merupakan gambar resistor:
Setiap
resistor mempunyai garis/ gelang yang berwarna-warni. Warna tersebut
menunjukkan nilai hambatan dari sebuah resistor.
Untuk jelasnya mari kita lihat tabel di bawah. Setiap warna menentukan nilainya masing-masing.
Untuk jelasnya mari kita lihat tabel di bawah. Setiap warna menentukan nilainya masing-masing.
Ada
juga resistor yang nilainya dapat berubah-ubah. Nilai itu juga bisa kita yang
memilihnya, unik kan. Resistor yang seperti ini biasanya disebut variabel
resistor.
Setelah kalian mempelajari bentuk dan macam dari resistor,
Jadi Banyak sekali kegunaaan dari resistor seperti:
- Untuk menghambat dan membatasi arus listrik dalam sebuah rangkaian elektronik
- Untuk melindungi rangkaian listrik dari arus yang berlebih
- Untuk membagi tegangan
Setelah kalian mempelajari bentuk dan macam dari resistor,
Jadi Banyak sekali kegunaaan dari resistor seperti:
- Untuk menghambat dan membatasi arus listrik dalam sebuah rangkaian elektronik
- Untuk melindungi rangkaian listrik dari arus yang berlebih
- Untuk membagi tegangan
Ø Kapasitor
Kapasitor
atau kondensor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan energi listrik
dalam bentuk muatan listrik selama selang waktu tertentu tanpa disertai adanya
reaksi kimia.
Kapasitor banyak digunakan pada peralatan elektronika seperti pada lampu kilat kamera, cadangan energi pada komputer saat listrik mati, pelindung sistem RAM pada komputer dll.
Pada dasarnya, kapasitor terdiri atas sepasang pelat konduktor sejajar dengan luas A yang dipisahkan oleh jarak d yang kecil. Dua konduktor tersebut dipisahkan oleh suatu bahan isolator yang disebut bahan dielektrik.
Saat kapasitor diberi tegangan, kapsitor akan menjadi bermuatan. Satu pelat menjadi bermuatan positif dan pelat yang lainnya bermuatan negatif. Jumlah masing-masing muatan pada kedua pelat tersebut sama. Jumlah muatan Q yang terdapat pada muatan sebanding dengan beda potensial V sesuai dengan persamaan : Q= CV. Dengan C menunjukkan kapasitansi kapasitor. Kapasitansi kapasitor adalah kemampuan kapasitor untuk menyimpan energi listrik.
Kapasitansi tidak bergantung pada Q dan V. Nilainya hanya bergantung pada struktur dan dimensi kapasitor sendiri. Jadi C dapat ditulis dalam persamaan C=permitivitas hampa udara dikalikan A/d.
2. Jenis-jenis kapasitor
Berdasarkan bahan dielektrik dan penggunaannya, kapasitor dibagi menjadi beberapa jenis seperti berikut.
a. Kapasitor variabel (Varco)
Kapasitor ini digunakan untuk tuning pesawat radio atau mencari gelombang radio. Kapasitor ini menggunakan udara sebagai bahan dielektriknya. Kapasitor jenis ini menggunakan pelat yang tidak dapat digerakkan (stator) dan pelat yang dapat digunakan (rotor). Varco biasanya terbuat dari bahan aluminium. Dengan memutar tombol, luas pelat yang berhadapan dapat diataur sehingga kapasitas kapasitor dapat diubah. Dengan mengubah kapasitas kapasitor, frekuensi sirkuit yang dicari dapat distel. Berikut ditunjukkan suatu varco.
Kapasitor banyak digunakan pada peralatan elektronika seperti pada lampu kilat kamera, cadangan energi pada komputer saat listrik mati, pelindung sistem RAM pada komputer dll.
Pada dasarnya, kapasitor terdiri atas sepasang pelat konduktor sejajar dengan luas A yang dipisahkan oleh jarak d yang kecil. Dua konduktor tersebut dipisahkan oleh suatu bahan isolator yang disebut bahan dielektrik.
Saat kapasitor diberi tegangan, kapsitor akan menjadi bermuatan. Satu pelat menjadi bermuatan positif dan pelat yang lainnya bermuatan negatif. Jumlah masing-masing muatan pada kedua pelat tersebut sama. Jumlah muatan Q yang terdapat pada muatan sebanding dengan beda potensial V sesuai dengan persamaan : Q= CV. Dengan C menunjukkan kapasitansi kapasitor. Kapasitansi kapasitor adalah kemampuan kapasitor untuk menyimpan energi listrik.
Kapasitansi tidak bergantung pada Q dan V. Nilainya hanya bergantung pada struktur dan dimensi kapasitor sendiri. Jadi C dapat ditulis dalam persamaan C=permitivitas hampa udara dikalikan A/d.
2. Jenis-jenis kapasitor
Berdasarkan bahan dielektrik dan penggunaannya, kapasitor dibagi menjadi beberapa jenis seperti berikut.
a. Kapasitor variabel (Varco)
Kapasitor ini digunakan untuk tuning pesawat radio atau mencari gelombang radio. Kapasitor ini menggunakan udara sebagai bahan dielektriknya. Kapasitor jenis ini menggunakan pelat yang tidak dapat digerakkan (stator) dan pelat yang dapat digunakan (rotor). Varco biasanya terbuat dari bahan aluminium. Dengan memutar tombol, luas pelat yang berhadapan dapat diataur sehingga kapasitas kapasitor dapat diubah. Dengan mengubah kapasitas kapasitor, frekuensi sirkuit yang dicari dapat distel. Berikut ditunjukkan suatu varco.
b. Kapasitor keramik
Kapasitor keramik mempunyai dielektrik yang terbuat dari keramik. Kapasitor ini memiliki elektroda logam dan dielektritnya terdiri atas campuran titanium oksida dan oksida lain. Kekuatan dielektriknya baik sekali sehingga mempunyai kapasitas yang besar. Meskipun demikian, ukuran kapasitor keramik relatif kecil. Kapasitor keramik digunaka untuk meredam bunga api, seperti pada bunga api yang timbul pada platina kendaraan bermotor.
Kapasitor keramik mempunyai dielektrik yang terbuat dari keramik. Kapasitor ini memiliki elektroda logam dan dielektritnya terdiri atas campuran titanium oksida dan oksida lain. Kekuatan dielektriknya baik sekali sehingga mempunyai kapasitas yang besar. Meskipun demikian, ukuran kapasitor keramik relatif kecil. Kapasitor keramik digunaka untuk meredam bunga api, seperti pada bunga api yang timbul pada platina kendaraan bermotor.
c. Kapasitor kertas
Kapasitor ini mempunyai dielektrik yang terbuat dari kertas. Kapasitor kertas mempunyai lapisan-lapisan kertas setebal 0,05-0,02 mm di antara dua lembaran kertas aluminium. Kertas tersebut diresapi dengan minyak untuk memperbesar kapasitas dan kekuatan dielektriknya.
Kapasitor ini mempunyai dielektrik yang terbuat dari kertas. Kapasitor kertas mempunyai lapisan-lapisan kertas setebal 0,05-0,02 mm di antara dua lembaran kertas aluminium. Kertas tersebut diresapi dengan minyak untuk memperbesar kapasitas dan kekuatan dielektriknya.
d. Kapasitor plastik
Kapasitor plastik mempunyai selaput plastik sebagai dielektriknya. Kapasitor ini mempunyai elektroda logam dan lapisan dielektrik yang terbuat dari bahan polisterina, milar atau teflon dengan tebal 0,0064 mm. Kapasitor plastik digunakan untuk koreksi faktor daya dalam sisitem daya listrik pada fisi nuklir, pembentukan logam hidrolik, penyelidikan plasma dielektrik.
Kapasitor plastik mempunyai selaput plastik sebagai dielektriknya. Kapasitor ini mempunyai elektroda logam dan lapisan dielektrik yang terbuat dari bahan polisterina, milar atau teflon dengan tebal 0,0064 mm. Kapasitor plastik digunakan untuk koreksi faktor daya dalam sisitem daya listrik pada fisi nuklir, pembentukan logam hidrolik, penyelidikan plasma dielektrik.
e. Kapasitor elektrolit (Elco)
Kapasitor elektrolit mempunyai dielektrik berupa oksida aluminium. Elektroda positif terbuat dari bahan logam, seperti aluminium dan tantalum, sedangkan elektroda negatif terbuat dari bahan elektrolit. Bahan dielektrik digunakan untuk melapisi elektroda negatif. Tebal lapisan oksida sekitar 0,0001 mm. Kapasitor ini hanya digunakan pada tegangan DC yang berdenyut pada rangkaian radio, televisi, telefon, telegraf, peluru kendali, dan perlengkapan komputer. Fungsi elco adalah sebagai perata denyut arus listrik.
Kapasitor elektrolit mempunyai dielektrik berupa oksida aluminium. Elektroda positif terbuat dari bahan logam, seperti aluminium dan tantalum, sedangkan elektroda negatif terbuat dari bahan elektrolit. Bahan dielektrik digunakan untuk melapisi elektroda negatif. Tebal lapisan oksida sekitar 0,0001 mm. Kapasitor ini hanya digunakan pada tegangan DC yang berdenyut pada rangkaian radio, televisi, telefon, telegraf, peluru kendali, dan perlengkapan komputer. Fungsi elco adalah sebagai perata denyut arus listrik.
Ø Transformator
:
Adalah
komponen elektronika yang di gunakan untuk memindahkan ( mentransfer ) tegangan
listrik arus bolak – balik (AC) dari kumparan primer ke kumparan sekunder tanpa adanya hubungan
langsung diantara kumparan tersebut .
Transformator
mempunyai 3 bagian yaitu :
ü Kumparan
primer (P)
ü Kumparan
sekunder (S)
ü Inti
kumparan
Menurut penggunaannya ,
transformator dibedakan 3 macam :
a. Transformator
daya
b. Transformator
frekuensi daya
c. Transformator
audio
A. Transformator
daya :untuk keperluan satu daya pada instalasi listrik maupun rangkaian elektronika . Transformator ini di
bedakan 2 yaitu :
Transformator Step up : untuk menaikkan
tegangan listrik AC dengan ciri – ciri :
kumparan sekunder (ns) lebih banyak dari jumlah kumparan primer (np).
Transformator Step Down :pada rangkaian
adaptor untuk menurunkan tegangan listrik AC . Ciri – cirinya : jumlah kumparan
sekunder (ns ) lebih sedikit dari jumlah kumparan primer (np)
Transformator
Step Down menurut outputnya dibedakan menjadi :
o
Trafo tunggal (non CT = Central Tap),
terminal non voltnya di pinggir
o
Trafo ganda (CT ) titik nol voltnya di
tengah
Gambar Transformator
Daya :
B. Transformator
frekuensi (rf )
Di kenal dengan nama trafo MF ( Midle Frekuensi Transformer ) atau
trafo IF ( Intermediate Frequensi Transformer ) Trafo jenis ini di gunakan pada
radio transistor
Gambar tranformator ini :
C. Transformator
Audio
D. Yang
termaksud Transformator Audio :
Trafo Input ( IT ) :
Disebut
trafo pembalik fase , umumnya pada pesawat radio terletak antara transistor
penguat suara dengan transistor penguat akhir .
Trafo Output (OT) :
Berfungsi
untuk menyelesaikan impedansi yang di hasilkan transistor penguat akhir
dengan impedansi loudspeaker
Gambar
transformator audio :
Fungsi : untuk menyalurkan tenaga/daya listrik
dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau
sebaliknya, dengan frekuensi sama
Ø DIODA
Komponen
Dioda terbuat dari bahan semi konduktor jenis P dan bahan semi konduktor jenis N yang di satukan .Bahan semi konduktor
untuk bahan komponen elektronika adalah
germanium dan silicon . Bahan germanium dikotori oleh alumunium akan di peroleh
bahan semi konduktor jenis P. sedangkan germanium atau silicon di kotori oleh
fosfor akan di peroleh bahan semi konduktor jenis N .
Apabila
semi konduktor jenis P dan semi konduktor jenis N disatukan akan memperoleh
komponen dioda . gamabar dioda :
Dioda
mempunyai dua kaki yaitu : Anoda ( A) dan Katoda (K) . Dioda dapat
menghantarkan arus apabila anoda dihubngkan dengan kutub positif bateray dan
katoda dihubungkan dengan kutub negative bateray . Sebaliknya jika anoda di
hubungkan dengan kutub negative bateray dan katodab dihubungkan kutub positif
bateray maka arus listrik tidak dapat
mengalir . Dengan demikian dapat disimpulkan arus listrik pada dioda hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda dan tidak
dapat mengalir dari katoda ke anoda
Macam
– macam diode :
a. Dioda
silicon atau Rectifier
Digunakan
sebagai penyearah arus pada rangkaian
adaptor yaitu mengubah arus bolak – balik AC menjadi arus searah DC
b. Dioda
detector
Digunakan
untuk memisahkan frekuensi suara dengan frekuensi pembawa pada radio penerima
c. Dioda
Zener
Digunakan
sebagai penstabil tegangan pada rangkaian stabilisator
d. Dioda
silenium
Digunakan
untuk penyearahan arus pada rangkaian satu daya dan pada system pengapian
bateray si sepeda motor . pada sepeda motor
dikenal dengan nama kuproks
e. Dioda
LED (Light Emitting Dioda )
Dioda
ini dapat menyala apabila di beri tegangan listrik DC di pergunakan untuk :
·
Lampu
control
·
Lampu display pada rangkaian audio
system
·
Running LED
Fungsi Dioda adalah : adalah untuk menyalurkan arus listrik
yang mengalir dalam satu arah dan menahan arus tersebut dari arah sebaliknya. Dioda juga dapat
berfungsi sebagai penyearah arus, rangkaian catu daya dan juga untuk
stabilisator tegangan. Dioda adalah komponen elektronika
aktif yang memiliki dua saluran aktif di mana arus listrik dapat mengalir dan
kebanyakan dioda di gunakan karena
karakteristik satu arah yang di milikinya.
Ø Relay adalah sebuah saklar elekronis yang dapat dikendalikan
dari rangkaian elektronik lainnya. Relay terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:
- koil : lilitan dari relay
- common : bagian yang tersambung dengan NC(dlm keadaan normal)
- kontak : terdiri dari NC dan NO
Tentang
Relay
Membedakan
NC dengan NO:
NC(Normally
Closed) : saklar dari relay yang dalam keadaan normal(relay tidak diberi
tegangan) terhubung dengan common.
NO(Normally
Open) : saklar dari relay yang dalam keadaan normal(relay tidak diberi
tegangan) tidak terhubung dengan common.
Bagian-bagian
relay dapat diketahui dengan 2 cara, yakni:
- dengan cara melihat isi dalam relay tersebut
- dengan menggunakan multimeter (Ohm)
Cara
mengetahui relay tersebut masih berfungsi atau tidak dapat dilakukan dengan
cara memberikan tegangan yang sesuai dengan relay tersebut pada bagian koilnya.
Jika kontaknya masih bekerja NC-->NO atau NO-->NC, maka dapat dikatakan
bahwa relay tersebut masih dalam keadaan baik.
Hubungkan
common dan NO jika menginginkan rangkaian ON ketika koil diberi tegangan.
Hubungkan
common dan NC jika menginginkan rangkaian ON ketika koil tidak diberi tegangan.
Jenis-jenis
Relay
- SPST - Single Pole Single Throw.
- SPDT - Single Pole Double Throw. Terdiri dari 5 buah pin, yaitu:(2) koil, (1)common, (1)NC, (1)NO.
- DPST - Double Pole Single Throw. Setara dengan 2 buah saklar atau relay SPST.
- DPDT - Double Pole Double Throw. Setara dengan 2 buah saklar atau relay SPDT.
- QPDT - Quadruple Pole Double Throw. Sering disebut sebagai Quad Pole Double Throw, atau 4PDT. Setara dengan 4 buah saklar atau relay SPDT atau dua buah relay DPDT. Terdiri dari 14 pin(termasuk 2 buah untuk koil).