Kerangka
tubuh manusia
Kerangka
manusia tersusun dari tulang-tulang, baik tulang yang panjang maupun tulang
pendek. Lalu, apa fungsi kerangka bagi manusia ? Fungsinya diantaranya adalah
:
§ Untuk memberikan
bentuk keseluruhan bagi tubuh
§ Menjaga agar
organ tubuh tetap berada di tempatnya
§ Melindungi
organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru
§ Untuk bergerak ketika
dikehendaki otot
§ Menghasilkan sel
darah di dalam sumsum tulang.
Jenis-jenis
tulang
Tulang
dikelompokkan menurut bentuknya menjadi :
·
Tulang pipa
Contohnya tulang paha
·
Tulang pendek
Contohnya tulang pergelangan
·
Tulang pipih
Contohnya tulang bahu
·
Tulang tak beraturan
Contohnya tulang rahang
Susunan
tulang pipa
a.
Epiphysis (kepala)
b.
Metaphysis (batang)
c.
Periosteum: lapisan tipis
d.
Tulang yang keras dan pekat
e.
Bagian yang lembut seperti spon
f.
Rongga sumsum
g.
Cartilage (tulang rawan)
Nama-nama
tulang pada tubuh
1.
Cranium (tengkorak)
2.
Mandibula (tulang rahang)
3.
Clavicula (tulang selangka)
4.
Scapula (tulang belikat)
5.
Sternum (tulang dada)
6.
Rib (tulang rusuk)
7.
Humerus (tulang pangkal lengan)
8.
Vertebra (tulang punggung)
9.
Radius (tulang lengan)
10. Ulna (tulang
hasta)
11. Carpal (tulang
pergelangan tangan)
12. Metacarpal
(tulang telapak tangan)
13. Phalanges (ruas
jari tangan dan jari kaki)
14. Pelvis (tulang
panggul)
15. Femur (tulang
paha)
16. Patella (tulang
lutut)
17. Tibia (tulang
kering)
18. Fibula (tulang
betis)
19. Tarsal (tulang
pergelangan kaki)
20. Metatarsal
(tulang telapak kaki)
Sudahkah
kamu tahu?
Tulang
yang terkuat
Femur
atau tulang paha biasanya dapat menyangga 30 kali berat seorang manusia.
Tulang
yang terkecil
Tulang
terkecil di dalam tubuh manusia ialah tulang sanggurdi (di dalam telinga).
Panjangnya hanya 2,6-3,4 mm
Tulang
yang terpanjang
Tulang
paha ialah tulang terpanjang di dalam tubuh manusia. Pada umumnya, panjang
tulang paha pada pria dengan rata-rata tinggi 175 cm ialah 48 cm.
Baik
buruk vitamin C
Vitamin c sering disebut sebagai
rajanya vitamin, karena vitamin C memang memiliki banyak manfaat. Selain
bersifat antioksidan yang mampu melawan radikal bebas, vitamin C juga
berperan dalam meningkatkan sistem imun (ketahanan tubuh). Belakangan ini
vitamin C juga menjadi sebuah konsumsi untuk kebutuhan penampilan.
Vitamin
c sangat dibutuhkan, terutama di kota besar. Belum lagi radikal bebas
berupa polusi dari asap kendaraan bermotor dan rokok, serta lainnya, makin
bertebaran. Semua itu membuat tubuh rentan terhadap berbagai gangguan
kesehatan. Daya tahan gampang menurun dan serangan radikal bebas membuat
sel-sel tubuh mudah rusak dan tak mampu berfungsi dengan baik. Salah satu
akibat dari proses kerusakan secara cepat itu adalah penuaan kulit lebih
dini.
Dosis
konsumsi vitamin C yang ideal adalah 75 miligram per hari. Wanita hamil dan
ibu menyusui sudah tentu harus mengonsumsi vitamin C lebih besar dari
jumlah tadi. Ada juga yang berpendapat cukup mengonsumsi 200 miligram
sehari. Bagi orang yang hidup dengan tingkat stress (tekanan yang tinggi)
atau mereka yang tinggal di kota besar yang penuh polusi, seperti Jakarta,
dosis 500 miligram adalah dosis yang cukup baik.
Tidak
semua orang sadar dan mau mengonsumsi makanan sehat seimbang. Padahal,
kebiasaan itu secara tidak langsung menjamin pasokan zat gizi, mineral, dan
vitamin dalam tubuh secara memadai. Vitamin C banyak dapat kita temui
dikehidupan kita sehari hari, seperti sayuran dan buah buahan banyak
mengandung vit c. Kondisi itu kemudian memunculkan berbagai pilihan. Bagi
mereka yang kurang mendapat asupan vitamin melalui makanan alami, muncul
berbagai produk suplemen sebagai jawabannya.
Tetapi
juga banyak orang memiliki kesulitan mengkonsumsi suplemen vit c dengan
cara oral (diminum), seperti penderita penyakit lambung. Maka muncul
alternative lain untuk dapat mengkonsumsi suplemen vit c. Salah satu
pilihan itu tersaji dalam bentuk injeksi atau suntikan vitamin.
Orang
kian tertarik untuk mencoba suntik vitamin C karena sifat antioksidan dari
vitamin ini. Sudah dikenal luas bahwa antioksidan adalah senjata ampuh
untuk menumpas radikal bebas, keganasan radikal bebas ini dapat dipengaruhi
oleh faktor usia (tua), penyakit, pola makan buruk, polusi udara, sinar
ultraviolet. Salah satu masalah yang muncul akibat ulah radikal bebas
adalah terjadinya kerusakan kulit. Selain tampak kusam dan berkerut, kulit
juga jadi cepat tua dan muncul flek-flek hitam. “Suntik vitamin C, selain
dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mempercepat proses penyembuhan, juga
akan membuat kulit tampak lebih cantik dan awet muda,”
Hal
ini berkaitan dengan cara kerja vitamin ini, yakni antara lain menghambat
kerja enzim tirosinase yang berperan dalam pembentukan pigmen. Jika kulit
sering terpapar sinar matahari, enzim ini akan cepat terangsang untuk
membentuk pigmen. Bila proses pigmentasi itu dihambat, otomatis kulit jadi
bersih dan cerah.
Kecukupan
vitamin C akan membantu pembentukan kolagen atau senyawa berisi asam amino
mirip lem pengikat sel. Zat perekat ini menjadi bagian susunan utama
jaringan penghubung seperti kulit, tulang, dan ikatan sendi tulang. Kolagen
menjaga kekenyalan dan kelenturan kulit dengan bantuan vitamin C. Juga
untuk mendukung berlangsungnya proses yang memungkinkan molekul mencapai
bentuk terbaiknya (hydroxylation). Tugas vitamin C pula untuk menjaga
kolagen dari risiko cepat rusak dan lemah. Jadi, ketika vitamin C diberikan
secara memadai pada sel kulit, ada kesempatan baik untuk mengurangi kerutan
dan meningkatkan kehalusan permukaan kulit. Inilah yang dimaksudkan sebagai
peremajaan kulit karena kulit memang tampak lebih muda dan cerah. Orang pun
menilainya lebih putih.
Jangan
berlebihan mengkonsumsi vitamin C
Disarankan
bila ingin mengkonsumsi vit C dosis cukup tinggi, untuk berkonsultasi dengan
dokter anda. Karena menyangkut efek samping yang dapat anda derita. Sejauh
ini vitamin C aman untuk dikonsumsi, tapi vitamin C sebaiknya jangan
diberikan pada penderita gagal ginjal dan batu ginjal, sebab akan memacu
pembentukan batu ginjal. Vitamin C juga bisa mengganggu penyerapan mineral
yang diperlukan tubuh seperti tembaga. Vitamin C merupakan senyawa yang
mempermudah penyerapan zat besi. Sebaiknya jangan diberikan pada penderita
yang mempunyai kelebihan zat besi. Misalnya pasien hematokromatosis
(pewarnaan jaringan dengan pigmen darah). |
|
0 komentar:
Posting Komentar